Oleh: sabenisite | Oktober 9, 2008

RENUNGAN IEDUL FITRI 1429 H

KEMBALI FITRAH CITA-CITA  MULIA  SETIAP INSAN BERIMAN

Oleh Drs. M. Sabeni, MA

“Dan ketika Tuhanmu mengeluarkan anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): Bukankah Aku ini Tuhanmu?.Mereka menjawab:”Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi. (QS. Al A`râf: 172)

Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,

Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,

Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.

Dan apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka barang sedikit rahmat daripada-Nya, tiba-tiba sebagian dari mereka mempersekutukan Tuhannya,

Sehingga mereka mengingkari akan rahmat yang telah Kami berikan kepada mereka. Maka bersenang-senanglah kamu sekalian, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu” (QS Al-Rum : 30-34)

“Setiap anak Adam dilahirkan dalam keadaan fitrah: kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani dan Majusi (HR. Bukhari

Baca Selengkapnya..

Oleh: sabenisite | September 25, 2008

PLAGIARISME

MENGENALI PERMASALAHAN PLAGIARISME:

TANTANGAN BAGI PERGURUAN TINGGI, DOSEN DAN MAHASISWA

Oleh

Julissar An-Naf

KOMISI KENDALI MUTU

UNIVERSITAS ISLAM “45”

BEKASI

2003

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar

iii

Ringkasan

iv

I

Pendahuluan

1

II

Pengertian Plagiarisme

4

III

Aspek Hukum Plagiarisme

6

IV

Terjadinya Plagiarisme; Dapat Dihindari

Dengan Mengutip Secara Jujur, Cermat, dan Terampil

9

V

Perguruan Tinggi, Dosen, Mahasiswa dan Permasalahan Plagiarisme; Tip Mengenali dan Menangkal Plagiarisme

14

VI

Kesimpulan dan Saran

18

Daftar Pustaka

20


KATA PENGANTAR

Berawal dari adanya permintaan pada penulis untuk memberikan materi pada suatu Pelatihan Standarisasi Penulisan Tugas Akhir, buku kecil ini disusun kembali dari makalah yang penulis sajikan pada pelatihan tersebut dengan maksud agar lebih praktis dan enak untuk dibaca.

Buku kecil ini tidak banyak menyajikan hal-hal baru akan tetapi hanya berupa penyegaran dan penekanan-penakanan tentang isue plagiarisme. Penulis berpendapat bahwa dalam penulisan-penulisan tugas akhir mahasiswa maupun karya tulis ilmiah dosen penekanannya selama ini baru pada pada proforma-proforma sistimatika ilmiahnya saja. Sementara penekanan pada substansi proses ilmiahnya masih kurang diperhatikan. Hal itu juga didorong oleh budaya ingin cepat berhasil sehingga ketekunan dan minat untuk mendalami substansi yang diteliti juga mendjadi kurang.

Untuk menangkal dan menghindari plagiarisme dibutuhkan sudut pandang dan pemahaman yang sejalan antara lembaga perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa yang di atur dengan kode etik ilmiah yang baku serta penerapan sangsi akademik yang tegas. Dengan buku kecil ini setidak-tidaknya kita semua khususnya dosen pembimbing tergugah kembali untuk mengutamakan segi orisinalitas dalam menghasilkan karya-karya ilmiah sehingga benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

Bekasi, April 2003

Penyusun,

Julissar An-Naf

RINGKASAN

Plagiarisme adalah ketidakjujuran dalam menghasilkan karya tulis karena menggunakan karya dan fikiran orang lain seolah-olah menjadi karya dan fikirannya. Secara tidak sengaja juga bisa terjadi bila lalai dalam mengemukan sumber pustaka dengan lengkap dan cermat. Hasil dari plagiarisme disebut plagiat dan pelakunya disebut plagiator.

Plagiarisme belum cukup dikenali dan difahami khususnya di kalangan mahasiswa sehingga tingkat kejadiannya cukup tinggi dan sulit dipantau. Munculnya perilaku sebagai plagiator disamping sebagai prilaku kriminil biasa juga karena kekurangberhasilan dalam mentranformasikan metoda pendidikan sehingga pola berfikir analitis dan sintesis tidak terinternalisasikan dalam pendidikan tinggi. Prilaku yang tidak cendikia seperti gemar meniru dan mencontek menjadi lebih terbiasa.

Indonesia telah ikut meratifikasi Konvensi Bern tentang Kerlindungan atas Hasil Karya Tulis dan Seni dan telah pula mempunyai Undang-undang Hak atas Kekayaan Intelektual. Departemen Pendidikan Nasional serta Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi telah mempertegas pula tentang perlunya perguruan tinggi terbebas dari plagiarisme. Karena itu perguruan tinggi perlu menindaklanjuti secara melembaga dan sistematis, diatur dengan kode etik ilmiah yang dipatuhi, serta diwujudkan dengan mekanisme dan proses yang nyata seperti misalnya membentuk komisi anti plagiat.

Lembaga pendidikan tinggi, dosen, dan mahasiswa harus bertanggungjawab secara kolektif dalam mengenali dan menangkal plagiarisme. Khususnya dosen senior dan pembimbing mahasiswa harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan motivasi yang kuat untuk mengenali, menangkal serta memberi sangsi akdemik yang tegas pada para plagiator yang ada dilingkungan perguruan tingginya.

I. PENDAHULUAN

Plagiarisme adalah ketidakjujuran dalam menghasilkan karya tulis karena menggunakan karya dan fikiran orang lain seolah-olah menjadi karya dan fikirannya baik disengaja maupun tidak disengaja. Judul atau tema dari buku kecil ini terdiri dari dua bagian, yaitu: pertama, mengenali plagiarisme dan kedua, permasalahan plagiarisme di perguruan tinggi yang dianggap menjadi tantangan bagi lembaga perguruan tinggi, dosen, maupun mahasiswanya. Isue sentral yang dipertanyakan, apakah plagiarisme memang belum dikenali; dan mengapa perlu dikenali. Pengamatan dan kesimpulan penulis sekian lama berada di lingkungan perguruan tinggi di Indonesia mengesankan bahwa memang plagiarisme atau plagiat itu belum benar-benar dikenali atau setidak-tidaknya baru dikenali secara samar-samar, instant atau “kulitnya saja” baik oleh kalangan dosen lebih-lebih oleh kalangan mahasiswa. Selanjutnya, pertanyaan menyangkut permasalahan plagiarisme. Penulis berpendapat, setidak-tidaknya pada kondisi sekarang ini permasalahan itu masih menjadi peristiwa keseharian bahkan menjadi hal yang rutin terjadi atau tingkat kejadiannya (incident) cukup tinggi. Memang tertutup-tutupi oleh label kelembagaan perguruan tinggi sebagai lembaga ilmiah, tapi ibarat gunung es yang hanya terlihat puncaknya saja padahal volume di bawah permukaan air sangatlah besar.

Baca Selengkapnya..

Oleh: sabenisite | September 25, 2008

PENERIMAAN MAHASISWA KELAS KARYAWAN PAI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNISMA BEKASI

Menerima Mahasiswa Kelas Karyawan Lulusan D2/D3, SLTA dan Pindahan

Terakreditasi BAN- PT No. 007/ban-pt/ak-x/s1/vi/2006

PENDAHULUAN

Kebutuhan terhadap guru tidak pernah surut bahkan meningkat seiring dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat yang memandang pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya. Kecenderungan pendidikan dewasa ini adalah fenomena sekolah unggulan yang berbasis masyarakat (Community Based Education) yang membutuhkan tenaga guru berkualitas. Fakultas Agama Islam berperan aktif menyediakan tenaga-tenaga pengajar berkualitas bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan dari berbagai tingkatan.

Baca Selengkapnya..

Oleh: sabenisite | September 17, 2008

MATERI 1 ILMU KALAM

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU KALAM

Ilmu Kalam adalah salah satu dari empat disiplin keilmuan yang telah tumbuh dan menjadi bagian dari tradisi kajian tentang agama Islam. Tiga lainnya ialah disiplin-disiplin keilmuan Fiqh, Tasawuf, dan Falsafah. Jika Ilmu Fiqh membidangi segi-segi formal peribadatan dan hukum, sehingga tekanan orientasinya sangat eksoteristik, mengenai hal-hal lahiriah, dan Ilmu Tasawuf membidangi segi-segi penghayatan dan pengamalan keagamaan yang lebih bersifat pribadi, sehingga tekanan orientasinya pun sangat esoteristik, mengenai hal-hal batiniah, kemudian Ilmu Falsafah membidangi hal-hal yang bersifat perenungan spekulatif tentang hidup ini dan lingkupnya seluas-luasnya, maka Ilmu Kalam mengarahkan pembahasannya kepada segi-segi mengenai Tuhan dan berbagai derivasinya. Karena itu ia sering diterjemahkan sebagai Teologia, sekalipun sebenarnya tidak seluruhnya sama dengan pengertian Teologia dalam agama Kristen, misalnya. (Dalam pengertian Teologia dalam agama kristen, Ilmu Fiqh akan termasuk Teologia). Karena itu sebagian kalangan ahli yang menghendaki pengertian yang lebih persis akan menerjemahkan Ilmu Kalam sebagai Teologia dialektis atau Teologia Rasional, dan mereka melihatnya sebagai suatu disiplin yang sangat khas Islam.Sebagai unsur dalam studi klasik pemikiran keislaman. Ilmu Kalam menempati posisi yang cukup terhormat dalam tradisi keilmuan kaum Muslim. Ini terbukti dari jenis-jenis penyebutan lain ilmu itu, yaitu sebutan sebagai Ilmu Aqd’id (Ilmu Akidah-akidah, yakni, Simpul-simpul [Kepercayaan]), Ilmu Tawhid (Ilmu tentang Kemaha-Esaan [Tuhan), dan Ilmu Ushul al-Din (Ushuluddin, yakni, Ilmu Pokok-pokok Agama). Di negeri kita, terutama seperti yang terdapat dalam sistem pengajaran madrasah dan pesantren, kajian tentang Ilmu Kalam merupakan suatu kegiatan yang tidak mungkin ditinggalkan. Ditunjukkan oleh namanya sendiri dalam sebutan-sebutan lain tersebut di atas, Ilmu Kalam menjadi tumpuan pemahaman tentang sendi-sendi paling pokok dalam ajaran agama Islam, yaitu simpul-simpul kepercayaan, masalah Kemaha-Esaan Tuhan, dan pokok-pokok ajaran agama. Karena itu, tujuan pengajaran Ilmu Kalam di madrasah dan pesantren ialah untuk menanamkan paham keagamaan yang benar. Maka dari itu pendekatannya pun biasanya doktrin, seringkali juga dogmatis.

Baca Selengkapnya..

Oleh: sabenisite | September 17, 2008

MATERI 1 TEACHING SKILL 1

BAB 1

PENDAHULUAN

Tujuan Pengajaran

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat menjelaskan

1. Hakikat Mikro Teaching atau Pengajaran Mikro

2. Karakteristik Mikro Teaching atau Pengajaran Mikro

3. Dasar Pemikiran Mikro Teaching atau Pengajaran Mikro

4. Mikro Teaching atau Pengajaran Mikro Terhadap Ilmu Pendidikan

5. Mikro Teaching atau Pengajaran Mikro Terhadap Profesi Guru

6. Mikro Teaching atau Pengajaran Mikro dan Aplikasinya dalam Sistem Pendidikan Gueu

7. Peran Mikro Teaching atau Pengajaran Mikro dalam Praktek Kependidikan

8. Model Mikro Teaching atau Pengajaran Mikro

Hakikat Mikro Teaching

Micro Teaching berasal dari dua kata yaitu micro berarti kecil, terbatas, sempit dan teaching berarti mengajar. Jadi, Micro Teaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Maka, dengan memperkecil jumlah murid, waktu, bahan mengajar dan membatasi keterampilan mengajar tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri calon guru secara akurat.

Baca Selengkapnya..

Oleh: sabenisite | Agustus 1, 2008

CATATAN DARI MEGAMENDUNG

MEMBANGUN KESADARAN BARU DARI MEGAMENDUNG

(Sebuah catatan dari Forum Internalisasi Sistem Manajemen UNISMA Bagi Pejabat

Struktural di lingkungan UNISMA)

Megamendung, sebuah lokasi yang asri dan udara sejuk telah memberikan nuansa baru bagi Milad UNISMA ke 26. Di sanalah berkumpul dengan penuh kekeluargaan, persaudaraan dan keakaraban selama kurang lebih tiga hari (tgl 22 s.d 24 Juli 2008) sejumlah warga UNISMA terpilih dari unsur Yayasan (Ketua BPH YPI “45”), Pimpinan UNISMA (Rektor. Para wakil Rektor, para Direktur, para Manejer dan Unit terkait) dan pimpinan fakultas (Dekan, Wakil Dekan, para Kaprodi, Para KTU dan Kalab) yang dikemas dalam sebuah forum “Internalisasi Sistem Manajemen Universitas Islam “45” (UNISMA) dengan tema “ Komitmen dan Sinergitas Membangun UNISMA yang Unggul” . Forum yang penuh suasana dialogis diawali dengan mendengarkan paparan success Story yang disampaikan oleh DR. Muhajir Effendi , M.AP (Rektor Universitas Muhammadiyah Malamg) yang pada intinya bahwa kesuksesan yang dicapai UMM saat ini dengan Studen body lebih dari 20.000 (dua puluh ribu) mahasiswa tidak terlepas dari tingginya kesadaran dan komitmen setiap warga UMM dari seluruh lapisan komunitasnya untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas kelembagaan baik di tingkat universitas, fakultas jurusan maupun program studi. Pembiayaan pendidikan tidak lagi bertumpu dari mahasiswa tetapi bersumber dari berbagai usaha yang dirintis oleh lembaga yang bersifat inovatif, keratif dan dinamis. Para mahasiswa selain dibekali dengan berbagai pengetahuan sesuai dengan program studi, juga dibekali dengan kecakapan keterampilan hidup dengan melibatkan di dalam berbagai aktivitas usaha yang dirintis oleh lembaga dengan pola bekerja paruh waktu dan sesuai dengan bidang masing-masing. Di bidag pengembangan dosen dilakukan program studi S2 dan S3 yang diarahkan untuk penguatan program studi. Seperti Studi lanjut bagi dosen di prodi PAI maka diarahkan program Magister dan Doktor Pendidikan Agama Islam dan begitu pula bagi dosen yang berada pada program studi lainnya. Pada sore harinya barulah dimulai sesi internalisasi system Manajemen di UNISMA dengan diawali oleh pengarahan dari Bapak Ketua BPH YPI “45” (Hendi Rosyadi, Drs., MA) yang pada intinya mengajak para peserta untuk meningkatkan komitmen dan kesadaran yang tinggi untuk membangun UNISMA ke depan dengan melakukan pengkajian terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Yayasan dan UNISMA sebagai landasan atau pijakan di dalam menjalankan berbagai aktvitas, mengambil keputusan, kebijakan, dan tindakan dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepda masyarakat dan Tridarma Perguruan Tinggi pada setiap jenjang di lingkungan UNISMA Bekasi. Di samping itu, menurut Bapak Ketua BPH maksud diadakan forum ini dalam rangka mengingatkan kembali kepada seluruh peserta khususnya dan umunya seluruh warga UNISMA akan aturan-aturan atau sistem manajemen yang telah dimiliki agar dihayati dan dijadikan pedoman di dalam menjalani kehidupan di dalam kampus, dan diharapkan dapat meningkatkan sense of belonging terhadap segala bentuk aturan yang telah ditetapkan. Dalam rangka mewujudkan hal di atas, maka pada kesempatan itu panitia telah mengatur serangkaian sesi tehadap pendalaman dan pemahaman konsep dasar dan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh lembaga baik yayasan maupun universitas. Sesi internalisasi Organisasi dan kelembagaan UNISMA disampaikan oleh Rektor UNISMA (Haris Budiono, Ir., MT) yang memaparkan Peraturan Dasar(Statuta), Peraturan Pengarah( Aturan Pegawaian, Tata kelembagaan organisasi, Rencana Induk Pengembangan) yang terdiri dari (a) Peraturan Pelaksanaan Akademik (Sistem Pengembangan Kurikulum, Sistem Pengembangan Dosen, Sistem pengembangan Program studi, Sistem Pembinaan Mahasiswa dan Ormawa, Sistem Pengemangan unit pendukung akademik, dan Ssistem Pengembangan sarana akademik); (b) Peraturan Pelaksanaan Adm. Akademik, Umum dan Keuangan ( Sistem adm. Dan layanan akd.. Sistem adm. Umum. , Sistem SDM, Ssistem Keuangan, Sistem Perencanaan Informasi dan pengembangan organisasi); (c) Peraturan Pelaksanaan Kerjasama dan Pengembangan (Sistem Kerjasama, Sistem Pengembangan Usaha, Sistem Perpustakaan. Sistem PMB, Sistem Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Sistem Alumni); (d) Peraturan Pelaksanaanaan Penjaminan Mutu (Sistem Penjaminan Mutu dan Sistem Penilaian Kinerja). disampaikan juga visi, misi organisasi UNISMA, Konsep DIKTI tentang LRAISE, Proses Perencanaan oraganisasi, Hirarki Dukumen perencanaan Organisasi ( Rencana Jangka Panjang 20 tahunan, Rencana Strategis( Rencana 4 tahunan) dan Rencana Pengembangan tahunan (PJP satu tahunan).

Baca Selengkapnya..

PENDAHULUAN

Salah satu Tridharma yang dijalankan oleh perguruan tinggi adalah pengabdian kepada masyar akat. Bertolak dari hal di atas Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam UNISMA Bekasi terakreditasi B BAN-PT Nomor :007/BAN-PT/Ak-X/S1/2006  bermaksud memberi kesempatan kepada para guru dan cealon guru non kependidikan dari semua jurusan untuk mengikuti Program Akta Mengajar IV angkatan XXIV tahun 2008 dalam waktu enam bulan. Seiring dengan program sertifikasi guru , maka setiap program studi kependidikan diberi kesempatan untuk menyelenggarakan Akta IV sampai tahun 2013.

MATA KULIAH
1. Dasar-dasar Pendidikan/Pembelajaran 4 SKS
2. Perkembangan Peserta Didik/Konseling 4 SKS
3. Desain pembelajaran 4 SKS
4. Teknologi Informasi/Komunikasi Pembelajaran 4 SKS
5. Metode Pembelajaran Mutakhir 3 SKS
6. Evaluasi Hasil Belajar 3 SKS
7. Manajemen Persekolahan 3 SKS
8. Sosiologi Pendidikan 3 SKS
9. PPL 1(Micro Teaching Theory) 4 SKS
10. PPLK (Praktik Mengajar) 4 SKS
Jumlah 36 SKS

SISTEM PERKULIAHAN
Pelaksanaan perkuliahan dibagi ke dalam tiga paket dan setiap paket dilaksanakan selama 6 x pertemuan (1,5 bulan). Model pembelajaran yang digunakan adalah andragogi (pembelajaran orang dewasa) dengan metode pembelajaran mutakhir. Ujian Akhir Paket dilakukan dengan take home test

TENAGA PENGAJAR
Program Akta Mengajar IV diasuh oleh dosen berpendidikan S2 dan S3 yang berpengalaman dalam bidang pendidikan dan pembelajaran.

PEMBIAYAAN

NO JENIS PEMBAYARAN BIAYA KETERANGAN
1 Pendaftaran 150.000,- Saat mendaftar
2 Praktek Microteaching 150.000,- Bulan 1
3 Angsuran I 500.000,- Bulan 1
4 Angsuran II 500.000,- Bulan 2
5 Angsuran III 500.000,- Bulan 3
6 Angsuran IV 500.000,- Bulan 4
7 Angsuran V 500.000,- Bulan 5
Jumlah 2.800.000,-* Sudah termasuk ijazah dan Traskrip

• Pembayaran dapat dilakukan sekali gus
Pembayaran no. 2 – 7 dapat dilakukan melalui Bank Bukopin Cabang UNISMA dengan nomor rekening :

WAKTU KULIAH
Jum’at dan Sabtu
(14.00 – 18.00 WIB)
Sabtu atau Minggu (di luar Unisma)
(08.00 – 16.00 WIB)
(Perkuliaham dapat dilaksanakan jika telah memenuhi kuota 25 orang )

PERSYARATAN DAN WAKTU PENDAFTARAN
1. Syarat
a. Mengisi formulir Pendafatarn
b. Menyerahkan ijazah S1 dan transkrip nilai (semua jurusan/Program Studi) yang telah dilegalisir masing-masing 1 lembar
c. Menyerahkan Past Photo ukuran 3 x 4 sebanyak 2 lembar

2.Tempat Dan Waktu Pendaftaran

Fakultas Agama Islam Unisma Bekasi Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi Timur Telp. 021 8820385 (Ibu Miftahul Jannah atau Iwan Setiawan ), M. Sabeni (08998206469 )   setiap hari kerja (08.00 – 16.00 WIB)

Kategori